Dalam upaya memposisikan film sebagai media yang kuat untuk pelestarian budaya dan pendidikan, Fakultas Film dan Televisi, Institut Kesenian Jakarta (IKJ) mengadakan diskusi strategis dengan Direktorat Perfilman, Musik, dan Media Baru di Kantor Kementerian Kebudayaan.

Pertemuan ini menggarisbawahi pentingnya menanamkan nilai-nilai budaya Indonesia ke dalam karya sinematik, sekaligus menekankan tanggung jawab moral para pembuat film dalam membentuk perspektif penonton.

Diskusi tersebut dihadiri oleh tokoh-tokoh kunci dari kedua institusi. Mewakili IKJ adalah Dekan Fakultas Film dan Televisi, Dr. Rina Yanti Harahap, M.Sn., Wakil Dekan Bidang Penelitian, Inovasi, dan Pengabdian Masyarakat, Indrayanto, M.Sn., dan tim, yang memberikan wawasan akademis dan industri tentang peran pendidikan dalam membina pembuat film yang bertanggung jawab secara sosial. Sementara itu, Kementerian Kebudayaan diwakili oleh Direktur Perfilman, Musik, dan Media Baru, Syaifullah Agam, Ph.D., dan tim (Gufri, Dewi, dan Soleh), menegaskan komitmen pemerintah untuk mendukung industri film sebagai sarana diplomasi budaya dan pembangunan identitas nasional.

Melalui kolaborasi ini, IKJ dan Kementerian Kebudayaan bertujuan untuk membangun fondasi yang lebih kuat bagi sinema Indonesia, yang tidak hanya kompetitif secara global tetapi juga berakar kuat pada warisan budaya bangsa. Dengan menumbuhkan kesadaran di kalangan pencipta, inisiatif ini bercita-cita untuk membentuk industri film yang mendidik, menginspirasi, dan memperkuat kehadiran Indonesia di panggung dunia.